Oleh: Redaksi e-Newsletterdisdik | Februari 22, 2010

GLOBAL WARNING APAKAH HANYA SEBUAH ISU

GLOBAL WARNING APAKAH HANYA SEBUAH ISU

By, Desmalinda
Guru R-SMA-BI 10 Padang

Desmalinda

DesmalindaKita lihat sekarang ini issu tentang pemanasan global sangat marak sekali di siarkan baik oleh pakar lingkungan maupun oleh LSM, tapi apakah ini mungkin akan terjadi?

Mari kita cermati isu ini, Bumi ini beputar, bagian bumi yang terkena sinar matahari saja yang meningkat suhunya, sedangkan yang tidak terkena sinar matahari suhunya akan rendah, dan di bumi ini ada negara yang pergantian musimnya 4 kali dalam setahun karena letak geografisnya.

Sedangkan udara adalah fluida yang dapat berpindah secara konveksi, dimana dia akan berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu yang randah, dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah, jadi kalau di satu bahagian bumi ini panas maka panas itu akan berpindah ke bahagian bumi yang dingin sehingga terjadilah pergantian musim dan terjadilah angin di bumi ini, jika perbedaan tekanan dan suhu besar maka terjadi angin badai atau angin topan, bumi ini tak di panasi di suatu tempat secara terus menerus tetapi di sinari mata hari secara bergiliran, yang tidak terkena sinar mata hari tidak akan panas, bukankah hal demikian akan menjaga keseimbangan panas di bumi ini?

Bumi kita juga terdiri dari perairan, sinar matahari yang sampai ke bumi yang mengenai perairan maka panas tersebut akan di serap oleh air yang ada di laut atau pun di samudra, maka di laut/samudra akan terjadi arus konveksi baik secara vertikal ataupun secara horizontal yang dapat menetralkan panas yang ter jadi di bumi, arus vertikal terjadi karena perbedaan suhu antara permukaan laut dan dasar laut, sedangkan arus horizontal terjadi karena perbedaan suhu pada belan bumi ini, bukan kah hal ini juga akan menjaga keseimbangan panas di permukaan bumi?

Kalaulah demikian halnya apakah mungkin juga pemanasan global akan terjadi?
Apakah mungkin pemanasan global hanya sekedar isu saja?

Demikian tulisan ini untuk dapat menjadi pemikiran kita bersama.


Tanggapan

  1. ——————–
    اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَ حْمَةُا تُهُ اللهِ وَبَركَا تُهُ
    ——————————–

    Tulisan Buk Desmalinda diatas sangat bagus.

    Beliau telah menjelskan kepada kita teori fluida air dan udara serta pengaruhnya terhadap stabilitas suhu permukaan bumi. Pendapat beliau itu juga didukung oleh data dan fakta yang lain yang menunjukan kepada kita semua bahwa tidak mungkin terjadi “Global Warming”.
    Beberapa waktu yang lampau saya juga pernah membaca laporan kelompok ilmuan Amerika serikat, diantaranya Mark Cane, Amy Clement, Alexey Kaplan, yochanan Kushnir,dan lainnya, semuanya dari Observatorium Bumi Kamont-Doherty di Palisadhes, dan Ruagu Muttugudde dari Laboratoruim Proses Hisdrsferik NASA di Greenbelt. Merka melaporkan dalam jurnal ilmiah Scince. Dalam laporannya itu kesimpulan yang diambilnya adalah “Bumi Tidak Terus Memanas”. Sebagai buktinya bahwa bumi tidak terus memanas Jalius juga pernah menulis tentang “Puncak Jaya dan Global warming”. Dimana sampai saat ini tiga gunung didaerah khatulistiwa, Puncak Jaya, Kalimanjoro dan Cianbe masih saja diselimuti oleh salju abadi.

    Pendapat para ilmuan itu sayangnya hilang diruang publik. Makanya sangat menarik juga pertanyaan Ibuk Desmalinda pada akhir tulisannya., yakni …”Kalaulah demikian halnya apakah mungkin juga pemanasan global akan terjadi? Apakah mungkin pemanasan global hanya sekedar isu saja?

    Sekaitan dengan pertanyaan Buk Desmalinda tersebut, barangkali dibalik isu pemanasan global ( Global Warming ) itu mungkin ada udang dibalik batu. Saya mencoba mengadakan seperangkat analisa terhadap gejala yang berkembang didunia beberapa tahun terakhir ini. Dari gejala tersebut saya menyimpulkan bahwa isu global warming itu dalam rangka membantu “menyelamatkan perekonomian Amerika Serikat”.

    Sebelum isu global warming dimuncukan gejala kemandekan laju pertumbuhan ekonomi Amerika sudah mulai kelihatan. Kemerosotan itu telah terbukti saat ini. Bahwa ekonomi Amerika serikat dalam keadaan krisis berat. Saya masih ingat mantan wakil presiden RI Bapak Yusuf Kala pernah menyampaikan penjelasan soal kasus Bangk century beberapa bulan yang lalu. Dalam penjelasan tersebut beliau mengatakan bahwa tidak ada krisis global pada tahun 2008. Yang terjadi adalah krisis ekonomi di Amerika Serikat. Krisis itu berimbas kepada perekonomian beberapa negara di dunia. Bayangkan 700 juta dolar uang pemerintahnya telah dikucurkan untuk memulihkan krisis tersebut, nammun sampai saat ini belum juga ada tanda akan berhasil.

    Kenapa isu pemanasan global disosialisasikan keseluruh dunia ? Para pakar lingkungan hidup memberikan jawaban adalah dalam rangka mengurangi gas emisi yang katanya berperan dalam pembentukan efek rumah kaca. Jalan yang harus ditempuh untuk itu harus berupa pengurangan pemakaian bakar fosil atau minyak bumi. Pada hal inti persoalan nya adalah bahwa Amerika serikat berupaya menekan laju pertumbuhan industri negara-negara di didunia yang merupakan pesaing dari industri dalam negerinya. Bayangkan saja perkembangan industri seperti Jepang, Korea, Cina, India dan banyak lagi negara-negara yang sedang berkembang. Perkembangan industri di negara-negara tersebut telah banyak merebut pasar perdagangan paman Sam itu. Banyak perusahaan tidak mampu menggaji karyawannya. PHK terjadi di banyak industri.

    Amerika juga mampu menggerakkan industri dengan biaya murah, karena menggunakan tenaga nuklir untuk membangkit listrik. Namun upaya ini juga mendapat saingan pula dari negara-negara lain seperti Cina, India, Rusia, Jepang dan lainnya. Ada negara yang juga membangun tenaga nukrir, seperti Korea dan Iran, Pakistan untuk tujuan damai. Mereka ditekan habis-habisan. Mumpung mereka negara kecil. Tapi pada India dan Cina ? Amerika nggak berani. Persaingan ekonomi semakin ketat. Masyarakat dunia ditakuti dengan isu Global Warming. Bebagai jurnal diterbitkan, berbagai seminar dibiayai diseluruh dunia. Mungkin inilah salah satu bentuk konspirasi kebohongan diabad ke 21 ini ? Yang melibatkan banyak pakar dari banyak negara, termasuk juga kepala negara.

    Barangkali mungkin itu jawaban terhadap pertanyaan Ibuk Desmalinda ?

    Wasalam. JaliusHR Di Lubuk Buaya. Padang

  2. Benar yang di kemukakan P’ Jalius isu Global Warming terkait kepentingan segolongan orang
    karena belum ada teori yang mendukung secara tepat

  3. Pemanasan Global masih menjadi perdebatan panjang para ilmuan, karena masih banyak hal yang belum dapat di jelaskan, data pendukungpun masih belum dapat di percaya, masih dalam perdebatan panjang para ilmuan, Pemanasan global baru dalam bentuk dugaan dan perkiraan. Berikut ini saya kutip dari Wikipedia
    “Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya.
    Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)[29]. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

    Tidak semua ilmuwan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.

    Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.”

    Lebih lengkap kitipan ini dapat dibaca di http://id.wikipedia .org/wiki/ Pemanasan_ global

    Wassalam

    Desmalinda

  4. sy setuju dg Pak Jalius, tulisan Bu Desmalinda sangat bagus.

    Sedikit kritik ya Bu, judulnya kok global warning? Apakah maksudnya global warming?

  5. terimakasih dukungan p’ Sabjan Budiono, mang judulnya Global Warming, mudah2 tulisan ini dapat menjadi pemikiran kita bersama. amin

  6. Ya, global warming memang menjadi suatu isu yang kontroversial menurut saya. Atau hanya sebuah konspirasi untuk tujuan keserakahan “mereka”. Saya cukup tertarik juga dan komentar Pak Jalius tentang masalah ekonomi Paman Sam. Mungkin Anda masih ingat bagaimana sang mantan presiden (Al Gore) di era pemerintahan Clinton begitu gencarnya mengkampanyekan tentang isu ini. Sampai-sampai difilmkan dan meraih penghargaan. Mengapa kampanye tentang isu yang menurut saya lebih sensitif terhadap sains ini dikumandangkan oleh seorang politikus bukan scientis.
    Setelah saya amati berita-berita mengenai dampak global warming, terjadinya bencana katastropik yang mereka kaitkan dengan dampak global warming, sampai terjadinya pencairan dan berkurangnya bongkahan es di kutub yang lebih cepat dari yang mereka prediksikan. Mungkin ini menjadi bahan renungan kita semua tentang apa misi di balik semua itu.
    Mungkin tulisan saya di blog saya dapat menjadi bahan renungan tambahan mengenai upaya mereka mendukung kampanye konspirasi global warming. Silakan dikunjungi di sini. Yang justru akan membawa kekhawatiran dan bencana yang lebih besar.


Tinggalkan Balasan ke Desmalinda Batalkan balasan

Kategori