Oleh: Redaksi e-Newsletterdisdik | Juni 13, 2007

Porsentase Kelulusan Ujian Nasional, Naik Diganggu Gempa, Lulus 95,52 Persen

  

Padang, Padek—Di tengah persoalan seperti gempa dan adanya indikasi kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional (UN), ternyata hasil yang dicapai untuk tingkat SLTA di Sumbar cukup menggembirakan.

Hasil Ujian Nasional (UN) Sumbar tingkat SMA, SMK dan MA tahun ajaran 2006/2007, dari 53.062 peserta yang mengikuti UN, 49.367 dinyatakan lulus, hanya 3.695 siswa tidak lulus UN. Ini mengalami peningkatan dari tahun lalu, dari 53.134 peserta yang mengikuti UN, 49.474 peserta dinyatakan lulus, 3.660 tidak lulus.Walaupun Sumbar sempat pesimis dengan hasil UN akan jeblok akibat gempa, namun untuk kelulusan justru tidak terlalu mengecewakan. Untuk SMA, terjadi peningkatan dari 93, 80 persen kelulusan dari 32.666 siswa menjadi 95,52 persen dari 32.767 siswa yang ikut ujian. Namun, untuk tingkat Madrasah Aliyah (MA) dan SMK sedikit mengalami penurunan. Tahun ini jumlah siswa MA yang lulus 87,78 persen dari 6.336 peserta.Padahal tahun lalu siswa yang lulus mencapai 89,65 persen dengan jumlah peserta 5.155 siswa. Sedangkan di tingkat MA dari 13.960 peserta atau 89,60 persen dinyatakan lulus. Sedangkan tahun lalu kelulusan 93,14 persen dari 14.313 peserta. Namun, kelulusan UN ini belum menentukan kelulusan siswa. Karena Ujian Akhir Sekolah (UAS) juga sebagai penentu faktor kelulusan siswa.Siswa dinyatakan lulus jika UAS dan UN lulus.Pengumuman kelulusan siswa besok (14/6), merupakan gabungan nilai kelulusan UN dan UAS.Jika dilihat persentase kelulusan masing-masing kabupaten/kota, ternyata Pesisir Selatan dan Pasaman Barat termasuk lima besar terbaik.Sedangkan beberapa daerah yang terkena gempa ternyata juga tidak terpengaruh. Untuk SMA/MA, lima daerah terbaik yakni Kota Bukittinggi menduduki peringkat pertama dengan jumlah siswa yang tidak lulus hanya 0,56 persen. Kemudian menyusul Pasaman Barat dengan peserta tidak lulus 2,65 persen, Pesisir Selatan 3,35 persen tidak lulus, Kota Padang dengan siswa tidak lulus 3,54 persen dan Kota Payakumbuh sebanyak 3,89 persen.Kabupaten Dhamasraya menduduki urutan terakhir dengan ketidakkelulusan 18,23 persen disusul Kepuluan Mentawai 12,67 persen.

Untuk tingkat SMK, terbaik juga diduduki oleh Bukittinggi dengan 0,84 persen siswa tidak lulus, kemudian Pasaman Barat dengan 1,52 persen tidak lulus, disusul Kabupaten Solok 2,02 persen dan Kota Payakumbuh 2,87 persen dan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung 3,21 persen. Kabupaten Solok Selatan menduduki peringkat terakhir dengan 23,04 persen tidak lulus. Disusul Kota Padang dengan 19,84 persen tidak lulus.

Sedangkan dari rata-rata nilai ujian untuk kelompok IPA SMA dengan mata ujian Bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan Matematika, diduduki Kota Bukittinggi dengan rata-rata 25,16, Payakumbuh dengan nilai 24,16, Pasaman Barat dengan nilai 24,12, Kota Padang dengan nilai 23,99 dan Padangpanjang 23,79. Untuk jurusan IPS, juga diduduki oleh Bukittingi dengan nilai rata-rata tertinggi 23,07, Padangpanjang 22,55; Pasaman Barat 22,50; Kota Pariaman 22,18 dan Payakumbuh 22,04. Sedangkan SMA Bahasa, Padangpariaman dengan nilai 23,05; Dhamasraya 22,78; Limapuluh Kota 21,93; Pesisir Selatan 20,79; dan Payakumbuh 20,61.

Untuk SMK, rata-rata nilai terbaik diperoleh Kota Bukittinggi dengan 31,38; Sawahlunto Sijunjung 29,46; Pasaman 29,31; Pariaman 29,11 dan Sawahlulnto 28,91.Sementara itu, untuk sekolah terbaik berdasarkan rata-rata nilai ujian tertinggi diperoleh SMA 1 Padang (untuk IPA), SMA I Padangpanjang (untuk IPS), SMAN 1 Kecamatan Guguk (SMA Bahasa). Untuk MA, dipegang oleh MAN 2 Padang (IPA), MAN 1 Bukittinggi (IPS), MAN 1 Bukittinggi (Bahasa) dan SMK 2 Bukittinggi (SMK).

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Rahmat Syahni kepada wartawan kemarin, mengatakan peringkat Sumbar secara nasional masih belum jelas. Namun, Pemprov Sumbar mengharapkan minimal peringkat Sumbar sama dengan peringkat tahun lalu, yakni peringkat 8.“Kita belum dapat hasil peringkat nasional. Yang terpenting kelulusan siswa tidak jeblok. Terutama untuk siswa SMA. Sebenarnya dari nilai rata-rata sama tidak jauh berbeda dari tahun lalu,” katanya.

Rahmat mengungkapkan Pemprov Sumbar sudah berupaya untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN. Mulai dari menganggarkan dana Rp 2,5 miliar untuk tambahan belajar siswa, melakukan pra UN dua kali hingga memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang ikut UN.“Bahkan Gubernur juga membuat surat edaran kepada masing-masing kepala sekolah untuk mengontrol siswa mereka agar tidak berkeliaran dua minggu menjelang ujian,” kata Rahmat.

Rahmat Syahni juga menilai ada beberapa daerah yang cukup mengalami peningkatan. Seperti Pasaman Barat dan Pesisir Selatan. Menurutnya, ada beberapa kabupaten/kota yang melakukan berbagai strategi untuk mempersiapkan diri menghadapi UN. Mulai dari mendatangkan guru ahli hingga membahas soal 10 tahun yang lalu. Dari hasil pelaksanaan pra UN lalu ternyata, ada beberapa soal UN yang sama dengan soal pra UN.“Di sinilah fungsinya, pra UN dilaksanakan.

Agar siswa terlatih menghadapi UN,” katanya. Untuk daerah yang ketidaklulusannya masih tinggi, dikatakan Rahmat tidak ada sanksi administrasi. Tapi Rahmat mengharapkan agar tahun depan daerah-daerah ini dapat mencontoh strategi beberapa daerah yang berhasil mengangkat kelulusan mereka.Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi mengungkapkan lega dengan hasil UN ini. Karena Sumbar mengalami peningkatan untuk tingkat SMA. Meskipun di tingkat SMK dan MA sedikit mengalami penurunan.

“Saya lega dengan hasil UN ini. Karena dulu saya sempat khawatir dengan gempa yang melanda Sumbar apalagi dengan tingkat kelulusan yang dinaikkan dari 4,5 menjadi 5,00,” kata Gubernur. Menurutnya, ini semua berkat dorongan semua pihak. Terutama peran masyarakat dan orang tua yang memberikan perhatian khusus terhadap evaluasi kegiatan belajar siswa dalam menghadapi UN.
SMK Dhuafa Hanya Lulus 3 Orang.

Jika dilihat posisi Kota Padang, ternyata di tingkat SMK menduduki peringkat nomor dua akhir. Dari 3780 peserta, siswa yang tidak lulus mencapai 750 orang. Sedangkan SMK Dhuafa yang melakukan aksi Walk Out (WO) di hari kedua UN dari 75 peserta hanya 3 orang yang lulus. Dua siswa SMK Dhuafa merupakan siswa yang mengulang ujian karena tidak lulus tahun lalu sedangkan satu orang lagi merupakan siswa yang tidak ikut aksi WO.

“Kita tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Kalau hanya lulus begitu ya gimana?” kata Rahmat.Diakui Rahmat, penurunan jumlah siswa yang tidak lulus di tingkat SMK, karena beban siswa SMK juga cukup berat. Sebelum siswa ini mengikuti UN, kata Rahmat siswa SMK ini juga harus mempersiapkan diri untuk ujian praktek keterampilan.

Ikuti Paket C

Rahmat Syahni menyarankan siswa yang tidak lulus UN agar tidak kecewa. Siswa-siswa ini bisa mengikuti ujian Paket C yang akan digelar 19 Juni mendatang. “Makanya kita percepat pengumuman agar para siswa bisa mendaftar ujian paket C,” ujar Rahmat. (afi)


Tanggapan

  1. sebaiknya bapak Rahmat dapat meningkatkan mutu pendidikan terutama dikota padang

  2. Saya harapkan Disdik Sumbar dapat meningkatkan mutu pendidikan di Sumbar. Ditak cepat puas dengan mutu yang ada. mari buktikan prestasi bukan hanya prestise.

  3. Selamat untuk Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi atas pencapaian Hasil UN tahun ini, dengan tingkat kelulusan yang Excellent. Saya alumni STM Negeri Bukittinggi tahun 1981 turut merasa bangga atas prestasi ini.

  4. alhamdulillah saya senang bgt sma1 pd angktn sy lu2s 100%…smoga kt2 jg lu2s spmb thn ini d universitas2 impian kt,amin….mohon doa x y….

  5. bisa tolong kasih tau nilai un sma ipa untuk sman 1 lubuk alung gak?

  6. Alhamdulillah.
    Tidak salah saya jauh-jauh sekolah ke Bukittinggi waktu itu. Kota ini memang bagus. Saya cukup bangga dengan hasil sekarang. Memang beda dengan kota-kota lain baik di Sumbar sendiri maupun di Indonesia. Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi.

  7. Tolong diberitahukan hasil ujian nasional SMP se sumatera barat, agar dapat kami mengetahuinya, segera, tks

  8. tolong diurutkan peringkat sekolah,sepuluh besar sma jur ipa

  9. saya bersukur hasil jerih payah dinas pendidikan sumbar dan kerja keras para guru dan siswa cukup membuahkan hasil,bagi yan g tidak lulus ini bukan akhr dari segalanya..
    tapi saya mendengar bahwa tingkat IP sumatera barat nomor 2 paling akhir alias 1 tingkat diatas juru kunci..
    bahkan katanya IP proopinsi papua lebih baik dari sumatera barat..jadi pada pemprov sumbar tolong tingkatkan mutu SDM dan kualitasnya..benahi sarana dan prasarana pendidikan

  10. ass, pak klo pengumuman kululusan smp kapan pak??? dilihat diinternet bisa gak pak,, klo bisa dimana alamat situsnya dan kapan dimuat,,,, maksasi ya pak

  11. Apakah saya lulus atau tidak

  12. Apakah saya lulus atau tidak
    Tolong di beritahu ych

  13. pak,awak nio mancaliak pengumuman un anak smp/MTs.plissss banget gitu lo pak karena awak siswa smp and penasaran.mohon ya pak!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  14. Assalamualaikum WW

    Berita yang sangat menggembirakan.
    Apakah data di atas untuk tahun ajaran 2006/2007, seperti yang dimuat pada pembukaan tulisan ini? Yang baru saja diikuti siswa SLTA adalah Ujian Nasional/Ujian Akhir Sekolah tahun ajaran 2007/2008.

    Mohon klarifikasi

    Wassalam,
    Ariasdi.

  15. bisa g untuk daerah pariaman d beritahu persentase kelulusan sma nya

  16. pak gimana caranya bisa lihat anak yang lulus dan tidak lulus lewat internet .dan tolong kasih alamat situsnya .terimakasih

  17. huaaa~
    takut. aku lulus ga ya?

  18. ya,,semoga untuk tahun yang akan datang SLTA sumbar dapat lebih meningkatkan mutu dan cara belajar yang lebih baik sehingga nantinya SLTA sumbar dapat lulus 100%.


Tinggalkan Balasan ke Darmi Batalkan balasan

Kategori