Oleh: Redaksi e-Newsletterdisdik | April 14, 2011

Khutbah Jum’at : Percakapan Penghuni Surga dan Neraka

Percakapan Penghuni Surga dan Neraka

Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M. Si
Dosen  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri

أَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُه

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى شَرَّفَ الْمُؤْمِنِيْنَ  بِشَرَافَةِ نُوْرِ اْلإِيْمَانِ ، وَوَعَدَهُمْ  بِدُخُوْلِ الْجَنَّةِ  خَالِدِيْنَ  فِيْهَا وَيَخْدِمُهُمُ  الْحُوْرُوَالْوِلْدَانُ. أَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ  اِلاَّ اللهُ  وَحْدَهُ  لاَ شَرِيْكَ لَهُ، يَفُوْزُ  قَائِلُهَا فِى دَارِاْلأَمَانِ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَامُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، اَلْوَسِيْلَةُ الْعُظْمَى لِنَيْلِ الْغُفْرَانِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ الْكَرِيْمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ السَّابِقِيْنَ بِاْلإِيْمَانِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ  وَأَقْبِلُوْا دِيْنَ اْلإِسْلاَمِ  فَإِنَّهُ حَقٌّ  وَغَيْرُهُ ضَلاَلٌ وَكُفْرَانٌ قَالَ تَعَالَى

مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَـٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Mari kita selalu berusaha untuk meningkatkan iman dan takwa kita masing-masing. Sehingga keadaannya lebih baik dari pada sebelumnya. Gangguan iman dan takwa – selalu menghadang di depan kita setiap saat. Gangguan itu – bisa berupa harta, tahta dan wanita. Kita yakin, dengan iman dan takwa yang kokoh – hidup kita akan selamat dunia dan akhirat.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Kehidupan di dunia ini pasti akan berakhir. Bagaimanapun gagah dan jayanya seseorang, cepat atau lambat – tentu akan berakhir pula hidupnya. Tidak ada yang akan bisa hidup terus di dunia ini. Walau ada yang ingin hidup seribu tahun lagi. Semua kehidupan pasti akan berakhir. Yang miskin, akan berakhir. Yang kaya, juga akan berakhir. Yang lemah, akan berakhir. Yang, gagah juga akan berakhir. Yang rakyat, akan berakhir. Yang berpangkat-pun, juga akan berakhir. Semuanya akan hancur dan meninggalkan dunia yang fana ini. Mari kita perhatikan Firman Allah Swt berikut ini:

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“…tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qashah [28]: 88)

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah

Setelah kita meninggalkan dunia, kita masuk ke alam barzah. Alam penantian. Suatu alam untuk menanti datangnya hari kiamat. Hari berbangkit. Semua makhluq – termasuk jagat raya ini dihancurkan – sehancur-hancurnya. Kemudian dibangkitkan kembali – digiring menuju ke padang makhsyar. Suatu padang yang amat luas, bagaikan tempat tak terbatas. Suatu tempat berhimpunnya seluruh umat manusia – untuk diperiksa amalnya saat hidup di dunia. Tak seorangpun yang tertinggal. Apalagi ingin berlari untuk bersembunyi. Semuanya akan dihadirkan, untuk diadili satu demi satu oleh Hakim Yang Maha Adil, ahkamul hakimin. Termasuk para penegak hukum di duni ini. Mereka dihadirkan, tak terkecuali, untuk diadili pula.

Kita yakin – ainul yakin, bahwa semua amal perbuatan kita di dunia ini – besuk akan diusut satu demi satu – oleh para malikat di hadapan Hakim Yang Maha Adil. Tak seorang-pun yang terhindar dari persidangan. Semuanya diusut tuntas, sampai sekecil-kecilnya. Tak pandang bulu, dan tak ada tebang pilih dalam penegakkan hukum disana.

Siapa yang amal baiknya berat – dia mendapat pahala – masuk surga penuh dengan segala kenikmatan. Sebaliknya, siapa yang berat amal buruknya, suka berbuat jahat, dia akan mendapat adzab – dimasukkan ke neraka dengan penuh siksaan yang mengerikan dan amat berat. Hal ini ditegaskan oleh Allah Swt:

مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَـٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab.” (QS. Ghaafir/Al-Mukmin [40]: 40)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Nasibnya penghuni surga dan neraka itu sangat jauh berbeda. Bahkan tak dapat diukur dengan apapun. Penghuni surga digambarkan oleh Allah – penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan dan kedamaian. Segalanya ada di sana. Bahkan, apa yang ada di dalam angan-angannya – benar-benar  menjadi kenyataan. Mari kita perhatikan firman Allah Swt:

نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ – نُزُلًا مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيم

“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalam (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fusshilat [41]: 31-32)

Juga digambarkan ayat yang lain – berbagai fasilitas bagi para penghuni surga sbb:

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 57)

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَّهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا ﴿٥٧﴾

Sedang penghuni neraka, mereka akan diadzab amat pedih dan mengerikan. Mereka dibakar dengan api – yang bahan pengapiannya dari batu dan tubuh para penghuni neraka itu sendiri. Setiap kulitnya mengelupas, maka diganti dengan kulit baru. Begitu seterusnya – karena tubuhnya selalu dibakar dan mengelupas lagi. Mari kita perhatikan firman Allah Swt di dalam Surat An-Nisaa’ ayat 56 sbb:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 56)

Saudara-saudara yang kami mulyakan

Antara penghuni surga dan neraka itu ada dialog yang sangat menarik. Penghuni surga – mengkhabarkan berbagai kenikmatan yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. Sedang penghuni neraka, mengeluhkan kepedihan dan siksaan yang mereka derita. Panas, lapar, haus dan dahaga – adalah menjadi keluh kesah penghuni neraka.

Pembicaraan mereka itu – diungkapkan oleh Allah Swt di dalam Surat Al A’raf ayat 44, 45, 50 dan 51 yang artinya kurang lebih sbb:

“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”, (kami telah memperoleh adzab). Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zhalim,” (44)

“(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.”(45)

“Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: ” limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu”.  (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir,” (50)

“(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka.” Maka pada hari (kiamat) ini, Kami (Allah) melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini (hari pembalasan), dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (51)

Dari dialog ini dapat kita ketahui, betapa indah dan bahagianya penduduk surga. Mereka mendapat segala kenikmatan yang diinginkan – karena keta’atannya kepada perintah agama. Begitu pula dapat kita ketahui, betapa pedihnya dan sengsaranya adzab penghuni neraka. Mereka diadzab – karena kekafiran dan pembangkangannya terhadap aturan Allah Swt.

Saudara-saudaraku, mari kita bertekad yang kuat – untuk mentaati semua perintah agama. Dan kita hentikan – semua bentuk pelanggaran yang dilarang oleh agama kita. Kapan kita mulai, kalau tidak sekarang ? Jangan menunggu nanti. Jangan menunggu besuk. Jangan menunggu usia tua. Jangan menunggu saat ajal akan tiba. Mari, kita mulai sekarang juga.  AMIN

جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلأمِنِيْنَ  وَأَدْخَلَنَا فِى جَنَّاتِ النَّعِيْمِ  وَنَفَعَنَا بِهِ مِنَ اْلأيَاَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ اِسْتَجِب لَنَا أمِيْن يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ   بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ, قُلْ مَآ أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَآ  أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِيْنَ .  إِنْ هُوَ إِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعلَمِيْنَ . وَلَتَعْلَمُنَّ  نَبَأَه  بَعْدَ حِيْنٍ. أَقُوْلُ قَوْلِى هذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْم إِنَّهُ هُوَ اْلغُفُوْرُ الرَّحِيْمِ

—————
Download artikel ini dalam fprmat word document [klik disini]


Tanggapan

  1. blog yang anda miliki bagus!!!
    dan saya hanya blog walking
    jika berniat liat blog saya kunjungin balik ya??

    • Mhn mf baru buka komentar hariini mas Reza. Baik, trima kasih. Mana alamat blog yang Anda miliki ? Saya mau buka, insya Allah.


Tinggalkan komentar

Kategori